1.1 Definisi Telematika
Kata TELEMATIKA, berasal dari istilah dalam
bahasa Perancis “TELEMATIQUE” yang merujuk pada bertemunya sistem jaringan
komunikasi dengan teknologi informasi. Pertama kali memperkenalkan kata ini
adalah penulis buku berjudul Linformatisation de la Societe yaitu Simon Nora
dan Alain Minc pada tahun 1978. Istilah telematika dari segi hukum adalah
perkembangan sistem elektronik berbasis digital antara teknologi informasi dan
media yang awalnya masing masing berkembang secara terpisah. Para praktisi
menyatakan bahwa TELEMATICS adalah singkatan dari TELECOMMUNICATION and
INFORMATICS” sebagai wujud dari perpaduan konsep Computing and Communication.
Istilah Telematics juga dikenal sebagai “the new hybrid technology” yang lahir
karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan
teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu atau populer
dengan istilah “konvergensi”. Semula Media masih belum menjadi bagian integral
dari isu konvergensi teknologi informasi dan komunikasi pada saat itu. Menurut
Wikipedia, Telematika adalah singkatan dari Telekomunikasi dan Informatika.
Istilah telematika sering dipakai untuk beberapa macam bidang, sebagai contoh
adalah:
Integrasi
antara sistem telekomunikasi dan informatika yang dikenal sebagai Teknologi
Komunikasi dan Informatika atau ICT (Information and Communications
Technology). Secara lebih spesifik, ICT merupakan ilmu yang berkaitan dengan
pengiriman, penerimaan dan penyimpanan informasi dengan menggunakan peralatan
telekomunikasi.
Secara
umum, istilah telematika dipakai juga untuk teknologi Sistem
Navigasi/Penempatan Global atau GPS (Global Positioning System) sebagai bagian
integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile communication
technology).
Secara lebih spesifik, istilah telematika dipakai untuk bidang kendaraan dan lalulintas (road vehicles dan vehicle telematics).
Secara lebih spesifik, istilah telematika dipakai untuk bidang kendaraan dan lalulintas (road vehicles dan vehicle telematics).
Telematika
adalah singkatan dari
Telekomunikasi dan Informatika. Istilah telematika sering dipakai untuk beberapa
macam bidang, sebagai contoh adalah:
•Integrasi antara sistem
telekomunikasi dan informatika yang dikenal sebagai Teknologi Komunikasi dan
Informatika atau ICT (Information and Communications Technology). Secara lebih
spesifik, ICT merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan dan
penyimpanan informasi dengan menggunakan peralatan telekomunikasi.
•Secara umum, istilah telematika dipakai juga untuk teknologi
Sistem Navigasi/Penempatan Global atau GPS (Global Positioning System) sebagai
bagian integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile
communication technology).
•Secara lebih spesifik,
istilah telematika dipakai untuk bidang
kendaraan dan lalulintas (road vehicles dan vehicle telematics).
1.2 Perkembangan Telematika
Telematika,
pada awalnya dikembangkan disisi internet. Ketika komputer tersebar luas
kebutuhan akan suatu cara mudah untuk menukar data tumbuh berkembang. Ini
adalah ketika teknologi telekomunikasi telah digunakan untuk menghubungkan
antar komputer dan kemudian telematika dilahirkan. Telematika adalah jawaban
dari keprihatinan yang teijadi pada tahun 1976 di Prancis,, ketika itu
perkembangan aplikasi komputer telah merubah organisasi ekonomi dan sosial
masyarakat.
Perkembangan Telematika Saat Ini
Saat ini banyak bidang yang memanfaatkan telematika,. seperti bidang telekomunikasi yang berfokus pada pertukaran data yang menjadi kebutuhan konsumen mereka seperti telekomunikasi lewat telepon,, saluran televisi, radio, media lainnya, dan bahkan system pelacakan navigasi secara realtime berbasis satelit yang disebut GPS(Global Positioning System). Dalam penerapaannya, Telematika menggunakan teknologi pengiriman, penerimaan dan penyimpanan informasi melalui perangkat telekomunikasi dalam hubungannya dengan pengaruh pengendalian/control pada objek jarak jauh. Dalam penerapan di bidang navigasi, telematika membutuhkan perangkat GPS sebagai perangkat pengiriman data, lalu data telematika diterima oleh layanan (vendor) seluler dan di teruskan ke pelangggan . Kemudian data telematika disimpan oleh pelanggan di device telekomunikasi seperti handphone, pda, dan smartphone .
Saat ini banyak bidang yang memanfaatkan telematika,. seperti bidang telekomunikasi yang berfokus pada pertukaran data yang menjadi kebutuhan konsumen mereka seperti telekomunikasi lewat telepon,, saluran televisi, radio, media lainnya, dan bahkan system pelacakan navigasi secara realtime berbasis satelit yang disebut GPS(Global Positioning System). Dalam penerapaannya, Telematika menggunakan teknologi pengiriman, penerimaan dan penyimpanan informasi melalui perangkat telekomunikasi dalam hubungannya dengan pengaruh pengendalian/control pada objek jarak jauh. Dalam penerapan di bidang navigasi, telematika membutuhkan perangkat GPS sebagai perangkat pengiriman data, lalu data telematika diterima oleh layanan (vendor) seluler dan di teruskan ke pelangggan . Kemudian data telematika disimpan oleh pelanggan di device telekomunikasi seperti handphone, pda, dan smartphone .
1.3 Trend Telematika
Trend telematika
pada umumnya akan berkembang dengan pesat seiring dengan berkembang teknologi
informasi. Untuk berhubungan dengan user lainnya atau mencari
informasi cukup dengan melalui fasilitas telepon, internet dan televisi.
Apalagi beberapa taun belakangan ini kemajuam teknologi handphone sudah cukup
canggih, yang awalnya handphone hanya digunakan untuk media komunikasi sekarang
bayak berbgai merk handphne yang mnyediakan fasilitas smartphone.
Perkembangan internet
juga tak kalah berkembang pesat, hampir semua orang didunia menggunakannya.
Dengan kemudahan akses internet yang dimana-dimana menyediakan fasilitas
wireless mempermudah user mendapatkan informasi dan anatarmukapun makin
bersahabat. Dengan segala kemudahan tersebut diharapkan user dapat dengan bijak
menggunakannya dan akan terus berkembangnya teknologi sehingga akan ada
harapan-harapan baru tentag masa depan yang lebih baik lagi.
Pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) juga tidak akan kalah dengan perkembangan TIK
saat ini. Perangkat komputasi berskala terabyte, penggunaan multicore
processor, penggunaan memory dengan multi slot serta peningkatan kapasitas
harddisk multi terabyte akan banyak bermunculan dengan harga yang masuk akal.
Komputasi berskala terabyte ini juga didukung dengan akses wireless dan
wireline dengan akses bandwidth yang mencapai terabyte juga. Hal ini berakibat
menumbuhkan faktor baru dari perkembangan teknologi. Antarmuka pun sudah
semakin bersahabat, lihat saja software Microsoft, desktop UBuntu, GoogleApps,
YahooApps Live semua berlomba menampilkan antarmuka yang terbaik dan lebih
bersahabat dengan kecepatan akses yang semakin tinggi. Hal ini ditunjang oleh
search engine yang semakin cepat mengumpulkan informasi yang dibutuhkan oleh
penggunannya.
2.1 Arsitektur
Menurut kamus
istilah arsitektur dapat diartikan sebagai struktur desain komputer dan
semua rinciannya, seperti sistem sirkuit, chip, bus untuk ekspansi slot, BIOS
dan sebagainya. Tiga elemen utama sebuah arsitektur, masing-masing sering
dianggap sebagai arsitektur, adalah:
•Arsitektur sistem pemrosesan,
menentukan standar teknis untuk hardware, lingkungan sistem operasi, dan
software aplikasi, yang diperlukan untuk menangani persyaratan pemrosesan
informasi perusahaan dalam spektrum yang lengkap. Standar merupakan format, prosedur,
dan antar muka, yang menjamin bahwa perlengkapan dan software dari sekumpulan
penyalur akan bekerja sama.
•Arsitektur telekomunikasi dan
jaringan, menentukan kaitan di antara fasilitas komunikasi perusahaan, yang
melaluinya informasi bergerak dalam organisasi dan ke peserta dari organisasi
lain, dan hal ini juga tergantung dari standar yang berlaku.
•Arsitektur data, sejauh ini
merupakan yang paling rumit diantara ketiga arsitektur di atas, dan termasuk
yang relatif sulit dalam implementasinya, menentukan organisasi data untuk
tujuan referensi silang dan penyesuaian ulang, serta untuk penciptaan sumber
informasi yang dapat diakses oleh aplikasi bisnis dalam lingkup luas.
2.2 Arsitektur Sisi Klien
Arsitektur Client
merujuk pada pelaksanaan atau penyimpanan data pada browser (atau klien) sisi
koneksi HTTP. JavaScript adalah sebuah contoh dari sisi klien eksekusi, dan
cookie adalah contoh dari sisi klien penyimpanan.
Karakteristik Klien :
· Memulai terlebih dahulu permintaan ke server.
· Menunggu dan menerima balasan.
· Terhubung ke sejumlah kecil server pada waktu tertentu.
· Berinteraksi langsung dengan pengguna akhir, dengan menggunakan GUI.
Karakteristik Klien :
· Memulai terlebih dahulu permintaan ke server.
· Menunggu dan menerima balasan.
· Terhubung ke sejumlah kecil server pada waktu tertentu.
· Berinteraksi langsung dengan pengguna akhir, dengan menggunakan GUI.
Karena
keterbatasan sistem file sharing, dikembangkanlah arsitektur client/server.
Dengan arsitektur ini, query data ke server dapat terlayani dengan lebih cepat
karena yang ditransfer bukanlah file, tetapi hanyalah hasil dari query
tersebut. RPC (Remote Procedure Calls) memegang peranan penting pada arsitektur
client/server. Client server dapat dibedakan menjadi dua, yaitu model Two-tier
dan Three-tier.
Model Two-tier
Model
Two-tier terdiri dari tiga komponen yang disusun menjadi dua lapisan : client
(yang meminta serice) dan server (yang menyediakan service). Tiga komponen
tersebut yaitu :
User
Interface. Adalah antar muka program aplikasi yang berhadapan dan digunakan
langsung oleh user.
Manajemen
Proses.
Database.
Model Two-tier
Model
Two-tier terdiri dari tiga komponen yang disusun menjadi dua lapisan : client
(yang meminta serice) dan server (yang menyediakan service). Tiga komponen
tersebut yaitu :
User
Interface. Adalah antar muka program aplikasi yang berhadapan dan digunakan
langsung oleh user.
Manajemen
Proses.
Database.
Model Three-tier
Pada
model ini disisipkan satu layer
tambahan diantara user interface tier dan database tier. Tier tersebut
dinamakan middle-tier. Middle-Tier terdiri dari bussiness logic
dan rules yang menjembatani query user dan database, sehingga program aplikasi
tidak bisa mengquery langsung ke database server, tetapi harus memanggil
prosedur-prosedur yang telah dibuat dan disimpan pada middle-tier. Dengan
adanya server middle-tier ini, beban database server berkurang. Jika query
semakin banyak dan/atau jumlah pengguna bertambah, maka server-server ini dapat
ditambah, tanpa merubah struktur yang sudah ada. Ada berbagai macam software
yang dapat digunakan sebagai server middle-tier. Contohnya MTS (Microsoft
Transaction Server) dan MIDAS.
2.3 Arsitektur dari sisi server
Arsitektur
Sisi Server Adalah sebuah eksekusi sisi server web khusus yang melampaui
standar metode HTTP yang harus mendukung. Sebagai contoh, penggunaan CGI script
di sisi server khusus yang tertanam di tag halaman HTML; tag ini memicu suatu
tindakan kejadian atau program untuk mengeksekusi.
Karakteristik
Server:
•
Selalu menunggu permintaan dari salah satu klien.
•
Melayani permintaan klien kemudian menjawab dengan data yang diminta ke klien.
•
Sebuah server dapat berkomunikasi dengan server lain untuk melayani permintaan
klien.
•
Jenis server khusus mencakup: web server, FTP server, database server, E-mail
server, file server, print server. Kebanyakan layanan web ini juga jenis
server.
Berikut
ini adalah penjelasan mengenai beberapa kolaborasi arsitektur sisi client dan
sisi server :
1.
Arsitektur Single-Tier
Definisi arsitektur single-tier, seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini, adalah bahwa semua komponen produksi dari sistem dijalankan pada komputer yang sama. Kelemahan dari jenis ini adalah keamanannya lebih rendah dan kurangnya skalabilitas. Sebuah arsitektur skalabel dapat dengan mudah ketika diperluas atau ditambah untuk memenuhi kebutuhan peningkatan kinerja.
Definisi arsitektur single-tier, seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini, adalah bahwa semua komponen produksi dari sistem dijalankan pada komputer yang sama. Kelemahan dari jenis ini adalah keamanannya lebih rendah dan kurangnya skalabilitas. Sebuah arsitektur skalabel dapat dengan mudah ketika diperluas atau ditambah untuk memenuhi kebutuhan peningkatan kinerja.
2.
Arsitektur Two-tier
Dalam
arsitektur klien/server dua lapis , antarmuka pengguna ditempatkan di
lingkungan desktop dan sistem manajemen database. Biasanya dalam sebuah server,
yang lebih kuat merupakan mesin yang menyediakan layanan bagi banyak klien.
Pengolahan informasi dibagi antara sistem user interface lingkungan dan
lingkungan server manajemen database.
3.
Arsitektur Three-tier
Arsitektur Three-Tier diperkenalkan untuk mengatasi kelemahan dari arsitektur two-tier. Di tiga tingkatan arsitektur, sebuah middleware digunakan diantara sistem user interface lingkungan klien dan server manajemen database lingkungan. Middleware ini diimplementasikan dalam berbagai cara seperti pengolahan transaksi monitor, pesan server atau aplikasi server.
• Three tier dengan server pesan
Pada arsitektur ini, pesan akan diproses dan diprioritaskan. Header pesan memiliki prioritas yang mencakup informasi, alamat dan nomor identifikasi. Server pesan dihubungkan ke relasional DBMS dan sumber data lainnya. Sistem pesan alternatif untuk infrastruktur nirkabel.
• Three tier dengan aplikasi server
Arsitektur ini memungkinkan server untuk menjalankan sebuah aplikasi pada server lain tidak terdapat di sistem user interface lingkungan klien. Aplikasi dalam arsitektur ini lebih terukur dan biaya instalasinya murah pada satu server.
Beberapa
Keuntungan Arsitektur Three-Tier :
•Keluwesan teknologi,
•Mudah untuk mengubah DBMS engine,
•Memungkinkan pula middle tier ke
platform yang berbeda,
•Biaya jangka panjang yang rendah,
•Perubahan-perubahan cukup dilakukan
pada middle tier daripada pada aplikasi keseluruhan,
•Keunggulan kompetitif,
•Kemampuan untuk bereaksi terhadap
perubahan bisnis dengan cepat, dengan cara mengubah modul kode daripada
mengubah keseluruhan aplikasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar